Sebuah studi beberapa tahun lalu mengungkapkan bahwa seorang wanita yang di dalam keluarganya terdapat riwayat kanker payudara,
maka ia memiliki resiko lebih tinggi terhadap kanker yang satu ini bila
dibandingkan dengan mereka yang tidak punya riwayat kanker dalam
keluarganya.
Namun sebuah studi ilmiah lain memberi pernyataan yang sedikit
berbeda. Studi ini menunjukkan bahwa seorang wanita tidak selalu
otomatis beresiko kanker payudara walau ada anggota keluarganya yang
pernah terserang kanker ini.
Penelitian ini melibatkan 3.000 keluarga yang mengalami mutasi gen
BRCA (gen yang bertanggung jawab memperbaiki DNA). Hasil dari penelitian
tersebut menunjukkan bahwa wanita yang tidak punya mutasi gen tidak
beresiko lebih besar terhadap kanker payudara walaupun anggota keluarga
yang lain mengalami mutasi gen.
Menurut para ahli, setiap orang memiliki gen BRCA1 dan BRCA2 sebagai
gen yang bertanggung jawab memperbaiki sel atau DNA, khususnya pada
payudara. Namun bila ada gangguan (mutasi) terhadap gen ini, maka sel
atau DNA yang rusak tidak bisa diperbaiki dan kemungkinan berkembang
menjadi kanker bisa sampai 50-85% lebih tinggi dibandingkan dengan
mereka yang tidak punya mutasi gen ini. Dan menurut para ahli,
kebanyakan kasus kanker payudara memang disebabkan oleh adanya mutasi gen tersebut.
“Bisa dimengerti saat seorang wanita khawatir bahwa dirinya mungkin
sangat beresiko kanker payudara karena adanya riwayat kanker payudara
dalam keluarganya,” kata Dr.Harold Burstein seperti dikutip Sidomi News
dari Daily Mail.
Namun ia menambahkan bahwa bila wanita tersebut dinyatakan negatif
terhadap mutasi gen (sekalipun ada anggota keluarganya yang terkena
kanker payudara) maka resiko dirinya terkena kanker ini sama seperti
wanita lain yang tidak punya riwayat kanker dalam keluarganya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar