Bagi sebagian orang, kebanyakan makan telur dapat menyebabkan alergi.
Kulit menjadi gatal atau muncul bisul. Belum lagi, kandungan kolesterol
yang cukup tinggi pada telur berpeluang meningkatkan risiko jantung koroner. Dan, akibat yang lain, mengonsumsi telur berlebihan meningkatkan potensi terkena kanker prostat.
Kesimpulan ini didasari penelitian dari Harvard School of Public
Health di Boston, AS. Peneliti menemukan ada hubungan saling mendukung
saat pria yang punya kanker stadium awal dengan banyaknya makan telur.
Saat mempelajari kebiasaan makan 27 ribu pria selama 14 tahun, para
peneliti menemukan banyak kasus pasien yang meninggal akibat kanker
setelah mereka terlalu sering mengonsumsi telur. Namun, hal itu tidak
terlalu berpengaruh saat seseorang memakan daging lebih banyak.
Makan 2,5 butir telur dalam seminggu, menurut peneliti, meningkatkan
potensi kanker prostat sampai 81 persen. Penyebabnya adalah kolesterol. Lemak jahat ini jumlahnya membengkak dan akhirnya merusak tubuh.
Namun, hasil tersebut masih memerlukan kajian lebih mendalam. Menurut
Sarah Williams, petugas di pusat informasi kesehatan Cancer Research di
Inggris, kesimpulan dari penelitian sebelumnya tentang hubungan makan
telur dengan risiko kanker prostat, berlawanan dengan studi ini.
Sehingga, masih perlu penelitian lanjutan untuk mencari tahu efek telur
sesungguhnya dalam memicu kanker.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar