Barangkali Anda pernah mendengar nasihat untuk mengunyah makanan
lebih lama dalam mulut. Bahkan, dalam versi lain, sebaiknya mengunyah makanan
minimal 32 kali agar makanan menjadi lembut. Nasihat ini sering kali
diabaikan. Karena, untuk mengunyah makanan sejumlah tersebut, memang
butuh kesabaran. Saat perut sangat lapar, jumlah kunyahan bahkan lebih
sedikit.
Kalau menilik hasil penelitian dari Otago University di Selandia
Baru, Anda mungkin baru tahu manfaatnya. Ternyata, makanan yang tidak
terkunyah lembut, dapat menaikkan berat badan yang berefek pada obesitas.
Penelitian itu melibatkan 1.500 responden wanita di Selandia Baru.
Mereka berusia 40-50 tahun. Penelitian melakukan analisa hubungan
kecepatan makan dengan indeks massa tubuh (BMI). Usia tersebut adalah masa yang rentan terjadi kenaikan berat badan.
“Perempuan yang lebih cepat saat mengunyah lebih cenderung memiliki
badan yang gemuk,” kata Dr Caroline Horwath, salah seorang peneliti
utama. Penelitian turut memperhatikan berbagai faktor. Misalnya usia,
etnis, rokok, aktivitas fisik, dan status menopause.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar