Sabtu, 08 September 2012

Saat Serotonin Rendah, Rasa Marah Sulit Dikontrol

Mungkin Anda kerap mendapati diri Anda merasa seperti ingin “meledak” atau meluapkan emosi dalam bentuk kemarahan. Sampai-sampai, saat orang lain coba mengajak Anda mengobrol, malah Anda tanggapi dengan ketus. Badmood, mungkin itu alasan yang Anda kemukakan ke lawan bicara. Anda begitu sensitif menanggapi keadaan.
Situasi kemarahan yang tidak terkendali ini akibat terganggunya bagian amigdala dan lobus frontal di otak, yang seharusnya saling bekerja sama. Amigdala merupakan sistem limbik otak yang mengurusi emosional. Rasa marah — dan bentuk emosi lainnya — muncul dari sini.
Penyebab gangguan itu adalah rendahnya kadar serotonin di otak. Hormon pembuat rasa bahagia ini berperan dalam menguatkan komunikasi antardaerah di otak. Saat serotonin rendah, rasa marah yang muncul dari amigdala tidak mampu direspon secara maksimal oleh korteks prefrontal, sehingga lahirlah rasa marah yang sulit dikontrol.
Kondisi serotonin rendah bisa muncul saat perut lapar, kecapekan, atau pun stres. Oleh karena itu, jika mendapati diri Anda dalam kondisi seperti ini sebaiknya cari solusinya. Misalnya, tidak telat makan, menjaga stres, tidak memaksakan tubuh bekerja melebihi jam normalnya, dan sebagainya.
Serotonin dalam otak bisa ditingkatkan dari jenis makanan dan aktivitas. Coklat, adalah salah satu makanan yang mampu mendongkrak serotonin di otak. Untuk aktivitas, Anda bisa melakukan olahraga rutin, tidur cukup, atau melakukan hubungan seks dengan pasangan untuk meningkatkan serotonin yang membuat Anda lebih  segar dan nyaman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar